Jagariau – PEKANBARU – Guna menekan angka kecelakaan dan memberi kenyamanan dan keamanan selama mudik dan balik lebaran 1445 Hijriyah/2024, Kepolisian Daerah (Polda) Riau mendirikan sedikirnya 62 pos. Pos itu terdiri dari 37 pos pengamanan (Pospam), 22 pos pelayanan (Posyan) dan 3 pos terpadu.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan, 62 pos itu tersebar di 12 Kabupaten dan kota.
Pelayanan di pos tersebut diberikan selama Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024. “Pos tersedia selama 13 hari, mulai tanggal 4 hingga 16 April 2024,”ujar Taufiq, Selasa (2/4/2024).
Taufiq menjelaskan, di wilayah hukum Polres Rohil didirikan 4 pos. Terdiri dari 2 Pospam, 1 Posyan, dan 1 pos terpadu yang berada di dekat perbatasan Kabupaten Rohil dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Di wilayah hukum Polres Dumai, ada 5 pos diantaranya 3 Posyan dan 2 Pospam. Sementara di wilayah hukum Polres Bengkalis, terdapat 7 pos, diantaranya 3 Posyan dan 4 Pospam.
Kemudian diwilayah hukum Polres Rohul ada 3 pos, diantaranya 1 Posyan dan 2 Pospam. Diwilayah hukum Polres Kampar, ada 8 pos, 7 Pospam dan 1 pos terpadu di dekat perbatasan Kabupaten Kampar dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Lalu di wilayah hukum Polres Kuansing, ada 4 pos, yang keseluruhannya merupakan Pospam. Diwilayah hukum Polresta Pekanbaru, terdapat 6 pos. Terdiri dari 1 Posyan dan 5 Pospam.
Selanjutnya diwilayah hukum Polres Kepulauan Meranti terdapat 6 Pos. Terdiri dari 5 Posyan dan 1 Pospam. Polres Siak, terdapat 5 pos, diantaranya 3 Posyan dan 2 Pospam.
Di wilayah Polres Pelalawan 5 pos diantaranya 1 Posyan dan 4 Pospam. Polres Inhil 4 pos, diantaranya 2 Posyan, 1 Pospam, dan 1 pos terpadu dekat perbatasan Inhil dengan Provinsi Jambi. Terakhir, diwilayah hukum Polres Inhu dengan 5 pos, 2 Posyan dan 3 Pospam.
Taufiq menyebut, pihaknya juga mendirikan pos di tol Pekanbaru – Dumai, itu ada 2 Posyan dan 3 Pospam sedangkan di Tol Pekanbaru – Bangkinang, ada 3 Pospam.
Dipaparkan Taufiq, Pospam berfungsi memberikan pengamanan kepada masyarakat diwilayah atau daerah yang rawan kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminalitas.
“Pendiriannya didasari prediksi intelijen tentang kerawanan daerah,”ungkapnya.
Di Pospam, disiagakan personel Polri dan instansi lainnya yang dapat difungsikan dalam pemeliharaan Kamtibmas.
“Petugas akan melakukan penjagaan dan patroli lokasi rawan pengaturan lalu lintas serta rekayasa lalu lintas,”tutur Taufiq.
Di Posyan, lanjut Taufiq, selain memberikan pengamanan, petugas di sini juga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Baik pelayanan kesehatan, maupun pelayanan Kepolisian lainnya.
Posyan ini didirikan diwilayah ramai hilir mudik masyarakat. Seperti terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, rest area, atau tempat lainnya sesuai pertimbangan.
Di sini, personel yang bertugas meliputi TNI – Polri, fungsi pelayanan Polri dan kesehatan, serta personel lainnya yang berpesan dalam pemeliharaan Kamtibmas.
Untuk pos terpadu, selain memberikan pengamanan dan pelayanan, pos ini juga menjadi pusat kendali, koordinasi, serta komunikasi informasi pelaksanaan tugas di lapangan.
Pos ini didirikan di pusat kota, keramaian, atau pada wilayah atau daerah strategis dalam mengendalikan operasional personel di lapangan, maupun memberikan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
“Di pos ini, personel yang bertugas terdiri dari TNI – Polri, maupun stake holder lainnya yang dilengkapi dengan peralatan penunjang,”ucap Taufiq.
Taufiq mengungkapkan, jalur lintas Riau – Sumbar diprediksi masih menjadi yang terpadat saat arus mudik dan balik Lebaran 2024 ini.
Persentase pemudik yang bakal melintas di jalur ini diperkirakan mencapai 60 persen.
Rute lintas barat ini meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Provinsi Sumbar. Di sini, ada 3 titik kemacetan yang perlu diantisipasi. Antara lain, Pasar Kuok, Pasar Kampar, dan Pasar Danau Bingkuang.
Di jalur lintas Riau – Sumatera Utara (Sumut), persentase pemudik yang akan melewati jalur ini diprediksi sebesar 20 persen. Jalur ini meliputi Kota Pekanbaru, masuk ke Tol Pekanbaru – Dumai, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dan Provinsi Sumut.
Berikutnya jalur lintas timur sama dengan jalur lintas Riau – Sumut, persentase pemudik yang bakal melintas yakni sebesar 20 persen. Jalur ini meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Provinsi Jambi.
Kemudian jalur lintas tengah yang meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuansing, dan Provinsi Sumbar. Jalur ini diperkirakan tidak terlalu padat.
Berdasarkan hasil survei, jalan arteri di Riau diterangkan mantan Kapolres Rohul ini, terdapat temuan seperti banjir dan longsor, jalan rusak, dan pengerjaan jalan. Diharapkan, untuk perbaikan jalan dapat dituntaskan sebelum masuk masa mudik Lebaran.
Dua jalur tol di Riau juga dipastikan siap untuk digunakan saat masa mudik dan balik Lebaran, diantaranya Tol Pekanbaru – Bangkinang yang sudah terhubung hingga XIII Koto Kampar serta Tol Pekanbaru – Dumai.(Bil/Ckp)