Jagariau – PEKANBARU – Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan proyek Migas Non -Konvensional (MNK) di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Salah satu sumur eksplorasi MNK yang menjadi sorotan adalah Sumur Gulamo DET – 1. Proses main fracturing atau perekahan utama pada lapisan formasi Brownshale telah berhasil dilakukan. Hasil awal dari uji alir hidrokarbon (flowback test) menunjukkan indikasi positif adanya aliran hidrokarbon minyak dan gas.
“Hasil pencapaian pasca main fracturing pada Sumur Gulamo merupakan langkah penting dalam membuktikan potensi MNK di WK Rokan,”ujar Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR.
Ditambahkan Andre, pihaknya optimis bahwa dengan hasil yang positif ini, pengembangan MNK di Rokan akan terus berjalan sesuai rencana.”Evaluasi keekonomian proyek masih terus dilakukan. Kami optimis bahwa dengan data yang semakin lengkap, evaluasi keekonomian akan semakin akurat,”ungkapnya.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro menyambut baik progres pencapaian MNK di Gulamo.”Hasil fracturing MNK Gulamo di Blok Rokan memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada penemuan migas baru untuk mendukung ketahanan nasional dan sejalan dengan rencana long term plan (LTP). Keberhasilan Teknologi fracturing yang digunakan dalam proyek MNK Gulamo akan menjadi langkah untuk implementasi di lapangan MNK lainnya,”terang Hudi.
Dikatakan Husi, Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional serta memperpanjang usia produktif WK Rokan.”SKK Migas dan PHR terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga produksi di WK Rokan dan meningkatkannya dimasa yang akan datang mengingat blok ini adalah penyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia,”jelasnya.
Rencana ke depan, PHR akan melakukan extended flowback test dan melakukan analisis data secara lebih mendalam. Selain itu, PHR juga berencana melakukan pengeboran sumur appraisal untuk mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai potensi hidrokarbon MNK di WK Rokan.
Seperti diketahui, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 Km2 berada di 7 Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan lebih dari 12.000 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.(Rls)